Monday, July 16, 2012

It's the matter of being there with him

My hubby has a strong passion in football. I admit that during any important league, I have to accept the faith that the league is his first wife and I am the second. Last Saturday, I forced myself to be there by the field watching a football match managed by him. It was not that difficult to spend time for more than one hour by the field with the kids tagging along as there's also a playground for them to do some stretching and explore their curiosity at max. Surprisingly, it was not that bad spending time by the field..It's not that I enjoyed the game as much although there were times when I couldn't hide my despair when my fav team wasted the opportunity to score, but being there with him at my sight gave a special feeling to me..the seconds when we exchanged gaze and even the sound of his voice calling me, made me felt closer to him..Now I believe why happy couples always do things together..It is not the matter of doing the same thing together, but the matter of being together at the same time, the same place though doing different things..I won't refuse if he ask me to tag along if he ever had football match again..

Let me share some secrets of happy married couples:

 Cultivate common interests. After the passion settles down, it's common to realize that you have few interests in common. But don't minimize the importance of activities you can do together that you both enjoy. If common interests are not present, happy couples develop them. At the same time, be sure to cultivate interests of your own; this will make you more interesting to your mate and prevent you from appearing too dependent.

Walk hand in hand or side by side. Rather than one partner lagging or dragging behind the other, happy couples walk comfortably hand in hand or side by side. They know it's more important to be with their partner than to see the sights along the way.

Make trust and forgiveness your default mode. If and when they have a disagreement or argument, and if they can't resolve it, happy couples default to trusting and forgiving rather than distrusting and begrudging.

Focus more on what your partner does right than what he or she does wrong. If you look for things your partner does wrong, you can always find something. If you look for what he or she does right, you can always find something, too. It all depends on what you want to look for. Happy couples accentuate the positive.

Hug each other as soon as you see each other after work. Our skin has a memory of "good touch" (loved), "bad touch" (abused) and "no touch" (neglected). Couples who say hello with a hug keep their skin bathed in the "good touch," which can inoculate your spirit against anonymity in the world. 
 
Say "I love you" and "Have a good day" every morning. This is a great way to buy some patience and tolerance as each partner sets out each day to battle traffic jams, long lines and other annoyances. 

Say "Good night" every night, regardless of how you feel. This tells your partner that, regardless of how upset you are with him or her, you still want to be in the relationship. It says that what you and your partner have is bigger than any single upsetting incident.

 Do a "weather" check during the day. Call your partner at home or at work to see how his or her day is going. This is a great way to adjust expectations so that you're more in sync when you connect after work. For instance, if your partner is having an awful day, it might be unreasonable to expect him or her to be enthusiastic about something good that happened to you. 

 Be proud to be seen with your partner. Happy couples are pleased to be seen together and are often in some kind of affectionate contact -- hand on hand or hand on shoulder or knee or back of neck. They are not showing off but rather just saying that they belong with each other. 

Even if these actions don't come naturally, happy couples stick with them until they do become a part of their relationship. They know that it takes 30 days for a change in behavior to become a habit, and a minimum of six months for a habit to become a way of life and love.

Always truely and deeply in love.... 


Thursday, December 15, 2011

Bengkel Penulisan Skrip Drama Islami - Dari Karya ke Media, Satu Usaha Mendidik Masyarakat

Sesungguhnya, medan dakwah itu terbentang luas...jom kita banyakkan drama-drama berunsur tarbiyyah di media. Para penulis pelbagai genre dijemput menyertai bengkel yang jarang-jarang diadakan ini:

Tarikh: 29 Januari 2012
Masa: 8.30 pagi - 5.00 petang
Tempat: Dewan seminar, Masjid Al-Ghufron, Punggiran Taman Tun Dr Ismail
Pengendali Bengkel:
1. Tuan Hj Abu Hassan Morad,penerbit dan pengasas Production House, Layar Media Consult (penerbit drama Hani, Cinta Madinah, Warkah dari Penjara, Angin Rindu Sarajevo dll)
2. Saudari Ummu Hani Abu Hassan, seorang penulis muda berbakat yang telah menghasilkan hampir 10 skrip drama televisyen, antaranya:

1. Cinta Madinah 2 (RTM, 2005)

2. Lara Rindu Mahsuri (TV3, 2008)

3. Nurul Iman (RTM, 2009)

4. Angin Rindu Sarajevo (RTM, 2010)

5. Di Sapa Izrael (Astro Oasis, 2011)

6.Warkah Dari Penjara (TV9, 2011)

7. Drama Bersiri Keimanan Cinta (TV9, 2011)

8. Drama Bersiri Dingin La Venda (tv3, 2011)

9. Cerekarama, Waris Walid (tv3, 2011)

juga seorang novelis dan cerpenis prolifik

Objektif bengkel:
1) Memberi pendedahan kepada peserta tentang teknik penulisan skrip drama terkini
2) Membimbing peserta untuk menghasilkan skrip dari karya kreatif sedia ada, sama ada daripada hasil karya peserta sendiri atau hasil penulisan penulis lain
3) Perkongsian pengalaman dengan penulis skrip drama Keimanan Cinta, Angin Rindu Sarajevo, Warkah dari Penjara dll iaitu saudari Ummu Hani Abu Hassan
4) Pada akhir bengkel, peserta sekurang-kurangnya berjaya menghasilkan satu proposal drama bertema Islami atau berjaya menyiapkan skrip beberapa babak dalam drama.

Bayaran: RM 200 (bekerja)/ RM 180.00 (pelajar)
Yuran termasuklah bahan bengkel, minum pagi dan makan tengah hari. Sijil penyertaan disediakan. Kepada peserta yang mendaftar secara berkumpulan 5 orang, peserta kelima tidak dikenakan sebarang bayaran.

Berminat? Daftar segera melalui sms ke 012-3687172 (Arash) atau 012-6615745(wan am) dengan menyertakan nama penuh, nombor kad pengenalan, kategori (bekerja atau pelajar) dan alamat e-mel.

Tarikh tutup pendaftaran ialah pada 20 Januari 2012. Siapa cepat dia dapat! Penyertaan terhad kepada 20 orang sahaja.

Thursday, June 2, 2011

7 Years of Loves, Laughter, Tears, Turbulences and We are Getting Stronger and Stronger


7 years of sharing everything...
The pillow and the bed..
The shelter and the shed..
The laughter and the tears..
The spirit and the fear...
The ups and downs..
The smiles and the frowns..

7 solid years...
is not a short journey..
and we walk hand in hand..
down the alley..
and passing the valley..
of life..
with never ending prayer
and the value that we share..

sometimes, when we pass through darkness..
there's always light at the end of the tunnel..
though we refuse to believe life is a gamble..
as long as we stay tough..
everything that we have is enough..
neither stormy nor rainy nights..
would end this journey insight..

loyalty is the word of love,
sincerity is the word of noble,
trustworthy is the word of value,
All blend up to be one thing...
A F F E C T I O N!

Happy 7th Anniversary to my dearest hubby from the bottom of my heart..
3rd of June 2004 - 3rd of June 2011

Monday, May 23, 2011

Jadikan daku seperti dirinya Ya Allah! : Tribute to Allahyarhamah Ibunda Yoyoh Yusrah



Saat semangat hampir tiris mengenangkan kelelahan menguruskan keluarga, bergelumang dengan buku-buku dan jurnal akademik, bergulat dengan tugasan di sekolah dan program-program dakwah, teringat kehebatan seorang ukhtie ini..yang tidak pernah surut semangat dan penghayatannya...sayangnya, dia sudah kembali mengadap Kekasihnya yang abadi...dijemput Allah pulang dalam perjalanan hendak menghadiri konvokesyen anaknya...dibandingkan dengan diriku yang kerdil, aku terlalu kecil Ya Allah...

Anak-anakku cuma 3 orang, sedangkan ukhtie ini melahirkan 13 orang jundullah yang hebat...seorang ibu yang tidak pernah punyai pembantu, seorang isteri yang tabah dan sentiasa optimis dengan kerja dakwah..di medan masyarakat beliau adalah anggota dewan parlimen mewakili parti PKS..pernahkah beliau mengeluh? tak pernah sama sekali...malah ukhtie ini merasakan dirinya terlalu kerdil dibandingkan dengan wanita2 Palestine yang mampu melahirkan dan membesarkan lebih ramai anak2 pewaris perjuangan walaupun dalam keadaan negara sedang bergolak..ukhtie ini hafal sehingga 20 juzuk Quran, tetapi masih terasa diri jauh terkebelakang daripada wanita2 Palestin yang rata-ratanya adalah hafidzah 30 juzuk Quran...

Di saat diri kelelahan melayan keletah anak-anak yang sedang membesar, diri disapa semangat ketika mengingatkan pesanan ukhtie ini bahawa kita sebenarnya sedang berhadapan dengan pewaris perjuangan dakwah...bersabarlah..bersabarlah...malah, tanggapan optimis ukhtie ini terhadap perkahwinan dalam dakwah membuatkan diri menepis tanggapan negatif yang menyalahkan perkahwinan pada awal usia...katanya,

"Berbicara mengenai visi pernikahan, visi pernikahan itu adalah visi da'wah. Sehingga apabila visi pernikahan telah menjadi visi da'wah, apapun masalah yang tengah dihadapi oleh keluarga kita, masalah itu tidaklah terlalu besar bila dibandingkan dengan masalah umat. Maka keluarga itu tidak akan memperumit masalah-masalah kecil.”

“Bagaimana dengan menunda pernikahan?”

“Ternyata apabila menunda pernikahan, maka akan menunda kelahiran dan kebangkitan umat, menunda pernikahan akan menghambat pertumbuhan atau penambahan umat-umat yang berkualitas. Bukankah Rasul senang dengan umat yang banyak dan berkualitas. Dan bukankah kita rindu dengan lahirnya kembali kepemimpinan Islam dan Islam menjadi soko guru seluruh alam ?”

UKhtie ini juga sering mengingatkan para wanita supaya menjaga pemakanan kerana katanya,

"Rahim seorang wanita harus dipersiapkan untuk menghasilkan generasi yang terbaik. Jadi, makanlah hanya sesuatu yang halal dan toyib

Siapa kata kelelahan menguruskan anak-anak kecil menghalang diri daripada bangun beribadah pada malam hari? Jika anak kecil sering menangis kerana takut ditinggalkan ibu yang bangun bertahajjud? Apa kata ukhtie ini?

“Insya Allah masih bisa ukhti…Yang namanya bayi, ya tugasnya memang nangis. Malah kita khawatir kalau dia tidak bisa menangis tapi anteng terus. Nah, anti bisa siapkan bayi dulu dengan memmbersihkan dari najis, terus dipasang pampers, lalu menyempatkan diri wudhu sebentar. Saatnya sholat, gelarlah kasur kecil di samping sajadah kita dan taruh bayi di situ. Kalau dia menangis, jangan panik dulu, tetap teruskan sholat. Tapi kalau terlihat tanda-tanda nangisnya tak mau berhenti, gendonglah dia sambil sholat. Insya Allah dalam dekapan si ibu, dia akan tenang kembali. Sekaligus ini memberikan tarbiyah ruhaniyah padanya, sejak kecil sudah merasakan dan menyaksikan ibunya selalu bangun untuk sholat lail di sepertiga malam”. Masya Allah! Luar biasa sekali!

Aku berazam mencontohinya ya Allah..bangun bertahajjud untuk setiap anak-anakku..dan kurniakan dirinya pahala jariah ini...kerana dia menjadi sumber inspirasiku...

Beberapa hari sebelum dijemput pulang menghadap Ilahi, ukhtie ini mengirimkan sms berikut terhadap temannya:

“Ya Rabb, aku sedang memikirkan posisiku kelak di akhirat. Mungkinkah aku berdampingan dengan penghulu para wanita, Khadijah Al-Qubra yang berjuang dengan harta dan jiwanya? Atau dengan Hafshah yang dibela Allah saat akan dicerai karena shawwamah (rajin puasa) dan qawwahmahnya (rajin sholat malam)? Atau dengan Aisyah yang telah hafal 3500-an hadits, sedang aku… ehm, 500 juga belum. Atau dengan Ummu Sulaim yang shabirah (penyabar). Atau dengan Asma yang mengurus kendaraan suaminya dan mencela putranya saat istirahat dari jihad. Atau dengan siapa ya Allah? Tolong beri kekuatan untuk mengejar amaliyah mereka sehingga aku laik bertemu mereka bahkan bisa berbincang dengan mereka di Taman Firdaus-Mu”.

Sungguh dia sudah terasa ajalnya hampir tiba...

Mulianya dia ya Allah...ganjari dia dengan segala rahmat antara rahmat atas segala kebajikan yang pernah disumbangkannya...hari ini kita kehilangan seorang Ukhtie bernama Yoyoh Yusrah...semoga pada masa akan datang, kita mampu lahirkan ribuan akhwat sepertinya sebagai penerus perjuangan dakwah...akan merindui setiap langkah perjalanannya...

Al-Fatihah (Ibunda Yoyoh kembali ke Rahmatullah pada 21 Mei 2011 yang lalu kerana terlibat dalam satu kemalangan)

Saturday, May 21, 2011

A motherly hug and blessings...

Used to be a poem writer, reciter and lover,long ago...when I was a Convent's girl more than 15 years ago...so long, but i believe the skill is still there in me..just need some polishing..well, just wanna share a simple poem that I wrote two weeks ago for a special person that was sent along with a basket of flowers a few days before Mother's Day...

Mother,

There's one sad truth in life I've found
While journeying east and west
The only folks we really wound
Are those we love the best
We flatter those we scarcely know
We please the fleeting guest
And deal full many a thoughtless blow
To those who love us best

Dear mother,

What have I done?
To hurt that beautiful heart of yours
And let you shed all of those tears
that rolling down your pretty face
Just because I misunderstood
The motherly sigh and gaze you have ever put

Dear mother,
Hurting you means hurting me more,
And the suffering stays like an open sore
So agonizing and painful though
Turns my days into darkness and sorrow

But mother,
I do believe in the tender place
That lies hidden in a mother's heart
that may forgive and hold a space
like a shelter and a shading hut
that will keep me away
from rain, and thunder and snow and heat

I'm so sorry mother...
for hurting you all this while
hope this flowers will bring you smiles
And do accept this sincere apology
from your sincere daughter who is guilty

This coming weekend is your day mother...
The world's celebrating mother's day
And let me be the first to say
Happy Mother's Day my dearest dear!

With lots of loves

Friday, April 29, 2011

Sudahkah anda bersedia menghadapi semua ini? Bagaimanakah malam pertama anda di....



satu dokumentari yg cemerlang mengenai kematian..

Tuesday, April 26, 2011

4 Orang Lelaki Yang Ditarik Wanita Ke Neraka..

Seseorang wanita itu apabila di yaumal alkhirat akan menarik empat golongan lelaki bersamanya ke dalam neraka.

Artikel ini bukan untuk memperkecilkan wanita tetapi sebaliknya iaitu supaya kaum lelaki memainkan peranannya dengan hak & saksama serta berwaspada akan tanggung-jawab yang dipikul!

1. Ayahnya

Apabila seseorang yg bergelar ayah tidak memperdulikan anak-anak perempuannya di dunia. dia tidak memberikan segala keperluan agama seperti mengajar solat, mengaji & sebagainya. Dia memperbiarkan anak-anak perempuannya tidak menutup aurat.....tidak cukup kalau dengan hanya memberi kemewahan dunia sahaja maka dia akan ditarik ke neraka oleh anaknya.

2. Suaminya

Apabila sang suami tidak memperdulikan tindak tanduk isterinya. Bergaul bebas di pejabat,memperhiaskan diri bukan untuk suami tapi untuk pandangan kaum lelaki yg bukan mahram, apabila suami mendiam diri walaupun dia seorang alim seperti solat tidak bertangguh, puasa tidak tinggal maka dia akan turut ditarik oleh isterinya.

3. Abang-abangnya

Apabila ayahnya sudah tiada,tanggungjawab menjaga maruah wanita jatuh ke bahu abang-abangnya.....jikalau mereka hanya mementing keluarganya sahaja dan adik perempuannya dibiar melencong dari ajaran ISLAM ...tunggulah tarikan adiknya di akhirat kelak.

4. Anak Lelakinya

Apabila seorang anak tidak menasihati seorang ibu perihal kelakuan yg haram dari Islam,bila ibu membuat kemungkaran pengumpat,mengata, memutuskan silaturrahim dan sebagainya maka anak itu akan disoal dan dipertangungjawabkan di akhirat kelak. Nantikan tarikan ibunya ke neraka.


Read more at: 4 Orang Lelaki Yang Ditarik Wanita Ke Neraka.. http://sepaku.net/nur-addin/43494-4-orang-lelaki-yang-ditarik-wanita-ke-neraka.html#ixzz1KcSPvxGz